Peneliti Jerman Temukan Gen Memperbaiki Fungsi Sel-Sel Saraf

Para peneliti menemukan gen untuk memperbaiki fungsi sel saraf agar dapat kembali pulih dengan secara alamiah. Riset yang dilakukan pada tikus itu berhasil mengidentifikasi sebuah gen yang mampu menghalang koneksi saraf mengalami kerusakan.

Kajian yang telah dirilis harian Neuron itu menyebutkan, sebuah gen yang dinamakan Cacna2d2 memiliki peranan untuk mengerem molekular.

Pengembangan yang dilakukan peneliti terkait gen tersebut bertujuan untuk mengobati kelumpuhan dan keadaan lain seperti pengobatan tulang belakang yang mengalami cedera.

“Akhirnya kami sanggup mengidentifikasi kandidat yang prospektif yaitu gen Cacna2d2 yang memainkan peranan penting dalam pembentukan sinaps dan fungsi sel saraf,” jelas Bradke.

Seperti dilansir Sciencealert, Bradke mengatakan, sejauh ini percobaan hanya melibatkan tikus dan diperlukan uji klinis pada manusia untuk melihat apakah akan didapatkan efek yang sama, Rabu (19/10/2016)

Para Ilmuwan dari Pusat Penyakit Neurodegeneratif Jerman (DZNE) itu mengawali riset dengan berpatokan pada sebuah hipotesis. Hal tersebut diyakini para peneliti bahwa ada sesuatu yang menjadikan molekular dan neuron terhenti tumbuh saat seseorang menjadi dewasa dan tubuh seutuhnya terbentuk.

Ilmuwan juga menguji keadaan rem molekular dengan memberi obat berlabel Pregabalin(pgb) untuk tikus yang cedera pada bagian tulang belakang. Dengan PGB yang memiliki efek pengikat saluran kalsium yang juga sering dipergunakan untuk mengurangi rasa sakit pada saraf dan juga untuk pengobatan pada epilepsi.

Bukan perkara yang mudah untuk dapat menemukan mekanisme tersebut. Frank Bradke selaku pimpinan peneliti mengungkapkan bahwa tim peneliti menggunakan pendekatan data-angka atau dikenal dengan bioinformatika dengan sistem komputer yang menganalisa dan merumuskan sejumlah informasi biologis.

Hasil dari studi, peneliti mengamati adanya koneksi saraf baru yang mulai tumbuh dengan hasil positif untuk memperbaiki kerusakan saraf. (penamas)

Click To Comments