Soal Isu Teror, Kadinkes Kota Tangerang: Penderita ODGJ Tak Berhasrat Jahat

KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Penderita ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) sekarang ini kerap dikaitkan pada isu kekerasan ulama, dr Liza Puspadewi, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, menyebutkan, bahwa si penderita sejatinya tidak memiliki hasrat kejahatan membunuh.

Ia menegaskan, mereka hanya memiliki halusinasi sendiri, sehingga tidak bisa disetir ataupun didoktrin oleh orang lain untuk melakukan penyerangan terhadap seseorang.

Liza Puspadewi lebih dalam menerangkan, apalagi secara keilmuan medis, seseorang yang sudah dipastikan gila (penderita ODGJ), tidak akan bisa diprogram atau disuruh untuk melakukan sebuah kejahatan yang terencana.

Sekalipun jika memang ada hasrat ingin membunuh, berdasarkan halusinasi, dan dilakukan pada siapa saja yang ada disekelilingnya tetapi tanpa menentukan target.

“Tidak memiliki hasrat dan target, sebab dia (orang gila-red) tidak sadar akan dirinya sendiri, dia tidak sadar siapa itu ulama, kiyai dan lainnya. Biasanya kalau terganggu memang terjadi, tetapi hanya yang ada disekitar dia,” ungkapnya, kepada penamerdeka.com Senin (26/2/2018).

Dia melanjutkan, penderita ODGJ ada bermacam-macam jenis sebutannya, dan masing-masih memiliki perbedaan sifat atau prilaku.

“Misalnya seperti skizofrenia atau gangguan mental kronis yang hidupnya suka mengelandang, sedangkan untuk penderita lategori skizofrenia katatonik sering pula mengulang-ulang gerakan dan meniru ucapan orang lain dan cendrung pendiam,” ucap Kadis yang kerap berkerudung.

Ada juga penderita ini yang memiliki alusinasi tinggi, jika halusinasinya ingin membunuh maka yang ada dipikirannya membunuh, tapi itu dilakukan kepada siapa saja yang ada didekatnya, bukan berarti harus ulama juga.

Dirinya juga menghimbau, agar masyarakat Kota Tangerang tidak takut kepada penderita ODGJ, sebab mereka hanya butuh pengobatan.

“Jangan jauhi mereka, kalau bisa kita dekati mereka untuk diberi pengobatan, maka saya meminta kepada siapa saja bila bertemu dengan orang yang sakit jiwa agar dibawa dan diobati,” tandasnya.

Sebelumnya dikabarkan salah satu Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) di bilangan Neglasari, Kota Tangerang, mengaku khawatir lantaran seseorang yang disinyalir penderita ODGJ sempat mondar mandir di pintu gerbang Ponpes miliknya.

KH Saiful Bahri, salah seorang pemuka agama Kota Tangerang dan pimpinan Ponpes Al-Hasimiah, kepada penamerdeka.com menerangkan, peristiwa yang sempat dikhawatirkannya itu terjadi pada Rabu malam (21/2/2018), saat kejadian berlangsung tepat pukul 21.00 WIB.

Sementara itu pihak Polsek Neglasari menyebut orang yang dianggap sempat berlalulalang di halaman gerbang Ponpes Al-Hasamiah sempat diamankan pihaknya.

Hanya saja kata Bripka Ahmad Rifai penderita ODGJ yang menurut keterangan warga pria tak dikenal tersebut sempat turun dari mobil sedan berwarna putih sebelum menghampiri ponpes sekarang sudah ditempatkan di Dinas Sosial Kota Tangerang.

“Sekarang pria itu sudah ditempatkan di Dinsos. Soal motif orang yang bersangkutan tersebut saya tidak tahu pasti,” tandasnya. (aputra)

Disarankan
Click To Comments