SEOUL,PenaMerdeka – Korea Selatan (Korsel) sudah memberangkatkan kereta api miliknya yang melintasi perbatasan (Korut) Korea Utara. Hal ini menjadi momen yang pertama kalinya setelah 10 tahun lalu.
Pemberangkatan kereta itu dilakukan sebagai bagian dari misi guna memodernisasi jaringan perlintasan kereta api yang menghubungkan dua Korea yang telah bobrok.
Rangkaian kereta dengan enam gerbong yang membawa delegasi Korea Selatan dan sejumlah material yang dibutuhkan selama survei itu diberangkatkan dari Paju, di dekat zona demiliterisasi di sisi selatan.
Enam gerbong dalam rangkaian kereta api Korea Selatan memuat gerbong tempat tinggal, ruang kerja, dan penyimpanan untuk bahan bakar dan generator.
Seperti dilansir dari SCMP, Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan, direncanakan misi survei dengan menyusuri lintasan rel kereta api sepanjang 1.200 kilometer bakal dilangsungkan selama 18 hari.
Survei rel kereta api itu sempat tertunda lantaran harus menunggu izin dari PBB berkaitan dengan material yang akan dibawa tim survei.
Termasuk 55.000 liter bahan bakar dibutuhkan selama perjalanan, serta barang lain yang kemungkinan akan bertentangan dengan sanksi ekonomi yang diberlakukan terhadap Korea Utara.
Melalui survei itu, pejabat dan pakar dari Korea Selatan bakal menyusun rencana untuk memodernisasi jalur rel kereta api di Korea Utara yang telah dibangun sejak awal abad ke-20.
Pada sebelumnya, Seoul sudah menegaskan apabila survei yang dilakukan murni untuk pengumpulan informasi kondisi terkini jaringan kereta api Korea Utara.
“Dan sementara untuk proses konstruksi akan dilakukan tergantung progres dari denuklirisasi Korea Utara,” tegas Kementerian Unifikasi Korsel dalam pernyataannya.
Sebuah jalur kereta yang sebenarnya sempat terhubung dalam jarak pendek pada 2007 lalu. Namun, kereta yang berfungsi untuk membawa kargo dari Korea Selatan dan beroperasi lima kali sepekan itu dihentikan pada 2008 lalu.
Hal itu lantaran menyusul hubungan dengan Pyongyang yang memburuk. Korea Selatan menargetkan gelar upacara peresmian untuk membuka kembali dua lintasan kereta api dengan Korea Utara pada akhir tahun ini.
Namun langkah tersebut sempat hampir dipastikan hanya bersifat simbolis mengingat masih adanya sanksi yang diberlakukan terhadap Korea Utara. (uki)