BALI,PenaMerdeka – Pertandingan apik dan permainan sepak bola yang atraktif tersuguh di partai puncak alias final Liga 2 2019 yang mempertemukan duo klub ungu, Persita Tangerang vs Persik Kediri.
Keduanya berhadapan dalam partai final di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Bali, Senin, 25 November 2019 pukul 20.00 WITA.
Sejak awal, kedua tim memang sudah bertekad untuk mempertontonkan permainan sepak bola terbaik di partai puncak ini. Seakan memenuhi janji, pertandingan yang menarik pula yang tersuguh di Bali malam ini.
Dari menit awal, pertandingan berlangsung ketat dan cepat. Pergerakan Persik yang sangat gesit memang sudah diantisipasi oleh Persita sejak awal.
Persita pun siap bermain terbuka karena memang tidak memiliki beban mengingat tiket ke Liga 1 sudah di tangan. Babak pertama memang sedikit lebih didominasi Persik dengan serangan-serangan dari ini tengah yang seperti tidak terbendung.
Buktinya, dua gol cepat tercipta di menit ke-11 dan 14. Dua gol berturut-turut yang membuat pertahanan Persita sedikit terseok-seok.Tapi dengan cepat Persita bangkit dan mulai membangun serangan. Peluang demi peluang tercipta.
Titik terang terlihat saat sundulan M. Roby merobek gawang Persik di menit ke-24. Semangat dan motivasi para Pendekar pun kian bangkit.
Tak lama, tepatnya di menit ke-37, Sirvi Arvani pun sukses menambah gol untuk Persita sekaligus menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Skor bertahan hingga turun minum. Memasuki babak kedua, permainan kian menarik untuk disaksikan.
Tempo dan pergerakan dua kubu pun kian gesit dan cepat. Beberapa peluang emas sebenarnya sempat tercipta untuk Persita. Namun belum ada juga yang bisa menghasilkan gol tambahan. Kedua kubu pun bermain lepas sehingga membuat banyak gesekan sempat terjadi dan membuahkan kartu kuning.
Tercatat, ada total 7 kartu kuning di sepanjang pertandingan. Namun petaka untuk Persita justru datang di menit akhir saat pertandingan memasuki injury time. Di menit ke 91, akibat kelengahan lini belakang, Persik bisa membobol gawang yang dikawal Annas Fitranto.
Skor pun berubah 2-3 untuk kemenangan Persik. Sekaligus juga membuat Persik menempati posisi juara Liga 2 2019 dan Persita sebagai runner-up. Keduanya pun lolos ke Liga 1 bersama Persiraja yang sore harinya unggul dari Sriwijaya FC.
Meski meraih posisi runner up di Liga 2 musim ini, Persita mendapatkan beberapa penghargaan tambahan. Yang pertama adalah penghargaan tim Fair Play yang diterima langsung Kapten
Tim Egi Melgiansyah.
Penghargaan ini diperoleh karena Persita menjadi tim dengan pelanggaran paling sedikit selama musim LIga 2 2019. Selain itu, striker andalan Persita, Sirvi Arvani, memperoleh piala Sepatu Emas karena mencatatkan diri sebagai Top Scorer Liga 2 2019 dengan total torehan 14 gol.
Selain Sepatu Emas, Sirvi juga membawa pulang hadiah uang tunai senilai Rp 150 juta. Persita sendiri menerima hadiah uang tunai sebesar Rp 1 miliar usai menduduki posisi runner up.
Menanggapi hasil pertandingan, Pelatih Kepala Persita, Widodo C. Putro sangat berterima kasih permainan dan kerja keras yang ditunjukkan anak didiknya.
“Saya ucapkan selamat kepada Persik yang telah menjuarai Liga 2 ini. Dan terima kasih juga kepada pemain kami dari awal kompetisi sampai akhir dan kita bisa menjawab target yang dibebankan kepada kami, tim, untuk lolos Liga 1. Terima kasih untuk manajemen juga, tim media. Terus supporter, fans Persita Tangerang. Mari kita sama-sama songsong Liga 1 dan kebersamaan harus tetap dijaga,” ungkap Widodo usai pertandingan.
Sejak awal, menurut Widodo, timnya memang tidak berniat untuk bertahan dan lebih memilih untuk bermain secara terbuka.
“Ya memang kami tidak mau bertahan. Kami tetap melakukan penyerangan karena kami juga kepengin menyudahi tanpa dengan adu penalti. Tapi ternyata yang menyudahi Persik duluan. Udahlah, kami patut syukuri juga kami dalam keadaan sehat semua, tidak ada yang cedera dan kami sudah lolos Liga 1,” kata Widodo.
Widodo juga mengungkapkan alasannya saat sejak awal musim memilih bergabung bersama Persita. Dan kini setelah Pendekar naik kasta ke Liga 1, Widodo berharap target dan cita-cita membawa Persita ke posisi yang lebih baik dan lebih profesional lagi akan semakin mendekati kenyataan.
“Saya kenapa dari awal kan mau bergabung dengan Persita, satu, misi mereka, kedua visi mereka. Persita ini dibangun atas dedikasi yang tiggi dari owner dan visi misinya jelas. Kenapa saya mau ke Persita karena visi misinya jelas,” ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan pemain Redi Rusmawan menyebut hasil maksima sudah didapat Persita musim ini dan hasil tersebut tentu sesuai dengan target awal tim.
“Sebelumnya kami sangat bersyukur bisa lolos ke Liga 1 sesuai target kita di musim depan main di Liga 1. Yang penting hari ini kita sudah bekerja keras semuanya dalam pertandingan. Dari awal memang kita sangat bekerja keras untuk membuktika omongan-omongan orang untuk naik ke Liga 1,” kata Redi. (hisyam)