JAKARTA,PenaMerdeka – Penerapan PSBB di Jakarta membuat penjualan daging sapi di Jakarta terutama pasar tradisional tak menentu. Harga yang melonjak tajam tak sebanding dengan daging yang terjual.
Imbasnya, banyak pedagang mengeluh. Terlebih harga daging alami kenaikan Rp10.000 dari sebelumnya seharga Rp120.000/kg. Meski demikian, harga itu masih tergolong normal.
“Dari awal puasa udah Rp130.000. Biasanya H-2 Lebaran bakal naik lagi jadi Rp150.000. Segitu emang normal harga naik karena banyak permintaan,” kata Zuhdi, salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Tomang Barat atau Pasar Kopro, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Minggu (17/5/2020).
Meskipun harga daging sapi tergolong normal, sepinya pembeli sejak pandemi Covid-19 menjadi keluhan para pedagang.
Dia mencontohkan, dalam sehari maksimal hanya mampu menjual 30 kilogram daging saja atau merosot setengahnya dibanding sebelum ada pandemi Covid-19.
Kondisi ini membuat Zuhditerpaksa mengurangi jumlah dagangannya setiap hari meski jumlah pedagang yang berjualan setiap harinya tetap sama.
“Apalagi pas mau Lebaran, biasanya tahun-tahun sebelumnya bisa lebih dari 60 kg terjual sehari. Tapi sekarang mah sepi, yang beli paling cuma satu dua aja,” tuturnya.
Zuhdi berharap masyarakat tetap mengolah masakan khas Lebaran berbahan daging sapi kendati tak diperbolehkan mudik ke kampung halaman.
“Ya mudah-mudahan aja orang tetap pada masak daging biar lebarannya enggak terasa hambar banget lah,” harapnya. (rur)