Olimpiade yang berlangsung di Brasil memainkan pertandingan golf setelah sepanjang 112 tahun vakum. Sayangnya dalam pesta olahraga terbesar tersebut di arena tempat pertandingan golf sudah lebih dahulu banyak binatang liar yang bersarang seperti burung hantu, ular bahkan buaya.
Selain binatang tersebut seperti dilaporkan Inside the Games, Minggu (31/7), hewan lainnya yang kerap terlihat adalah Monyet, kukang, buaya jenis caiman, capybara (hewan pengerat).
Bukan rumput atau rintangan yang tidak memuaskan pada pertandingan yang akan dimulai pada 11 Agustus hingga 20 Agustus mendatang namun karena venue ‘alami’ yang potensinya bakal mengganggu jalannya pertandingan. Yaa disebut ‘terlalu alami’ lantaran lapangan golf di Rio de Janeiro bisa dengan mudah disusupi hewan liar.
Panitia sendiri mengklaim, arena golf memang dibuat dengan tema alami. “Saya rasa 80 persen mereka semua berada di bawah tanah, di mana rumput di atas membuat sempurna rumahnya,” ucap Mark Johnson, Direktur Agronomi Internasional untuk Asosiasi Golf Profesional (PGA) Tour.
Keberadaan mereka (hewan liar,red) bahkan sudah muncul sejak masa pembangunan venue, yang sudah menghabiskan dana sebesar 7,1 juta pounds atau sekitar Rp 123,5 miliar.
“Saya bukan ahli biologi, tapi burung hantu ini sudah memiliki populasi yang berlebihan. Ada sesuatu yang mereka suka di sini. Para pemain juga pasti tidak akan terlalu marah (jika bola mereka menggelinding masuk ke sarang burung hantu),” tambahnya.
Sejak awal tahun lalu, panitia juga mengaku sudah berusaha menyingkirkan hewan tersebut dari arena dengan mendatangkan pawang khusus.
“Mereka (capybara) mengunyah rumput pada malam hari. Ada sekitar 30-40 ekor. Tapi mereka memang tinggal di sini dan kami juga bermain golf di sini. Kami hidup berdampingan. Sementara buaya punya panjang maksimal 1,5 meter,” tambah Johnson. (alip/dbs)