Apa Kabar Baduy, Kolaborasi Kerajinan dan Tekhnologi dalam UKM

Masyarakat Baduy yang selama ini dikenal dengan anti tekhnologi dan Masyarakat luar melalui Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten didorong supaya hasil kerajinan khasnya bisa menembus pangsa pasar luas.

Pemkab Lebak sendiri meyakini dan optimistis bahwa produk usaha kecil dan menengah (UKM) kerajinan Baduy mampu menembus pasar dunia. Pasalnya dengan kemajuan jaman saat dapat menjadi pilihan sistem pemasaaran melalui teknologi digital internet, makanya harapannya dapat mengjangkau pasar kerajinan lokal lebih luas.

“Kami berterima kasih kepada PT Telkom yang meluncurkan UKM Baduy Digital itu,” kata Kepala Bidang Pemberdayaan UKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Restu di Lebak, Jumat (2/9).

Saat ini, jumlah perajin tenun dan batik Baduy tercatat 560 perajin dan mereka kerapkali mengikuti promosi ke berbagai daerah di Tanah Air. Mereka memasarkan tenun dan batik Baduy dengan membuka gerai di kawasan Baduy.

“Kami yakin produk UKM kerajinan Baduy bisa mendunia melalui pemasaran online di internet itu sehingga dapat menopang ekonomi masyarakat Baduy,” katanya seperti dikutip Antara.

Menurutnya, perajin tenun dan batik Baduy potensinya sangat besar untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat, apalagi kalau sudah berjalan pasti juga mampu menyerap lapangan pekerjaan.
Oleh karena itu, pemerintah daerah terus meningkatkan kain tenun dan batik Baduy baik motif maupun warnai.

Sebab, selama ini batik Baduy didominasi warna biru dan hitam sehingga perlu dilakukan peruabahn motif dan nantinya harus ada inovasi. Jika itu berjalan maksimal sesuai dengan program, harapannya bisa memiliki nilai jual tinggi, pungkasnya menjelaskan. (sauqi/dbs)

Disarankan
Click To Comments