Pendalaman Kasus Ahok, Tiga Unsur Agama Dimintai Keterangan Bareskrim Polri

Tiga pemuka agama dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar, dan ahli dari Kementerian Agama hari ini Senin (7/11) di panggil Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri terkait pendalaman kasus pernyataan Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

“Iya, tiga saksi ahli itu Ketua MUI, Imam Besar Masjid Istiqlal, dan pihak Kementerian Agama. Mereka diperiksa di Kantor KKP, sepertinya mulai pagi tadi juga, ya sekitar jam 8 atau 9,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Pol Agus Rianto saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (7/11).

Agus mengatakan, ketiganya diperiksa untuk mendalami pernyataan Ahok yang diduga menista agama. Ia menambahkan, materi pemeriksaan terkait dengan analisis kandungan pernyataan yang diduga bermuatan penistaan agama.

Namun demikian persoalan pemeriksaan Ahok oleh Polri rencananya sebagai disebukan di Mabes Polri langsung. Alasan dari pihak Polri adalah karena maslah keamanan.

Seperti diketahui Ahok sebagai pihak terlapor sebelumnya dianggap meresahkan banyak umat Islam karena diduga menistakan agama, sehingga pada 4 November 2016 Jumat pekan lalu di Jakarta terjadi aksi damai besar-besaran.

Pemidahan untuk pemeriksaan Ahok dinyatakan Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukamto karena alasan keamanan.

“Alasannya keamanan, dikhawatirkan menimbulkan ketidaknyamanan buat masyarakat sekitar. Kan banyak kantor lain (di sekitar KKP). Kan kita di sana (KKP). Ini bukan mau mengecoh dari jadwal yang sebelumnya. Rencananya pemeriksaan akan dimulai pukul 09: 00 WIB,” kata Komjen Ari Dono Sukmanto, Senin (7/11).

Makanya Ari meminta tolong agar informasi ini segera disebarkan kepada masyarakat dan kawan media yang lainnya.

Ari menjelaskan, pemeriksaan Ahok ini karena masih ada hal yang harus didalami dan ditanyakan ke Ahok. “Masih ada pendalaman. Terkait dengan keterangan-keterangan ahli yang berkembang. Sehingga masih perlu penajaman,” ujarnya. (agus/dbs)

Disarankan
Click To Comments