JAKARTA, PenaMerdeka – Salah satu agenda yang dibahas dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AD 2017 adalah terkait pengembangan dan penguatan Alutsista wilayah perbatasan di Indonesia. Jenderal TNI Mulyono, Kepala Staf TNI Angkatan Darat berkesempatan membuka Rapim TNI AD 2017.
“Kegiatan yang kita lakukan adalah mengantisipasi di wilayah perbatasan Indonesia dengan negara luar. Itu harus kita wujudkan termasuk pembangunan sarana dan prasarana militer Alutsista wilayah perbatasan yang dibutuhkan,” kata Mulyono saat membuka Rapim TNI AD 2017 di Mabes AD, Senin (23/1).
Namun demikian kata Jendral Mulyono bahwa selain dalam Rapim ini membahas penguatan Alutsista di perbatasan NKRI, tetapi soal pengadaan sejumlah alat utama sistem persenjataan (Alutsisista) bagi TNI AD akan menjadi prioritas.
Kembali Mulyono menegaskan baik itu pengadaan wilayah yang harus dikuatkan dengan alutsista wilayah perbatasan yang sedang dalam proses, maupun yang baru akan diadakan untuk tahun ini, ia berharap dapat rampung dalam Rapim.
“Program penguatan alat tempur salah satu contohnya tank pandora. Itu yang menjadi juga program yang kita bahas, karena ke depan juga akan menjadi pengganti alutsista perbatasan kita yang usianya sudah tua,” ujarnya.
Pasalnya ia berlasan bahwa pembahasan terkait tank pandora, kata Mulyono, belum masuk pada jumlah unit yang akan dibeli oleh TNI AD.
“Kita masih bicara tentang spek dan uji fungsi nanti untuk yang baru itu,” kata dia.
Seperti diketahui bahwa Rapim TNI AD 2017 kali ini diikuti oleh 151 orang, yang terdiri dari pejabat eselon pimpinan, pembantu pimpinan, komandan/gubernur/direktur dan kepala badan pelaksana pusat TNI AD. Selain itu juga diikuti oleh seluruh Pangkotama dan Danrem berpangkat perwira tinggi. (wahyudi/dbs)