BANTEN,PenaMerdeka – Salah satu parameter kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten pasca peralihan urusan pendidikan menengah (Dikmen) kota/kabupaten adalah proses pelaksanaan PPDB 2017 atau Penerimaan Peserta Didik Baru.
Disebutkan, keberhasilan menyelenggarakan proses PPDB sama juga mengukur kinerja Dindikbud Banten.
Perlu diketahui sejak perubahan peralihan Dikmen sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah ada sebanyak 1.018 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) baik negeri maupun swasta sekarang ini dikelola pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten.
Proses pelaksanaan PPDB 2017 kali ini di tingkat SMA/SMK Negeri dengan ketentuan menggunakan jalur online sejatinya bagi calon siswa bisa mendaftar dari rumah masing masing kemudian memvalidasi di tingkat sekolah yang dituju.
Tetapi problemnya adalah pada hari pertama Selasa (6/6/2017) saat pembukaan PPDB online sudah banyak mendapat keluhan dari masyarakat sehingga kinerja Dindikbud Banten lebih menonjol ketidak maksimalannya saja.
Proses PPDB tingkat SMA/SMK Negeri di Banten mengalami kendala, karena website tidak dapat diakses masyarakat. Tak ayal hingga Pihak sekolah juga harus menjelaskan panjang lebar kepada wali murid.
Menurut pengakuan dari sejumlah warga yang berhasil ditemui dalam proses pelaksanaan PPDB 2017 warga bisa mendaftar melalui website , tetapi ketika akan diakses untuk mendaftar secara online megalami eror.
Abdulah Selamet (39) warga Kelurahan Sukarasa, Kota Tangerang mengaku untuk mengakses pedaftaran melalui website PPDB 2017 secara online sudah nongkrong didepan komputer sejak pukul 03.00 WIB. Namun tidak bisa diakses.
“Buat apa gengsi gengsian tapi pada pelaksanaannya Cuma bikin khwatir kami sebagai orangtua siswa,” ucapnya mengeluh.
Rina, Ketua Panitia PPDB SMA Negeri 6 Kota Tangerang menyebut bahwa problem saat ini adalah pada server yang digunakan di Banten hanya satu saja. Sementara peminatnya cukup banyak.
“Nah kendala pelaksanaan PPDB 2017. Ini persoalannya, dengan jumlah peserta se Banten yang banyak jadi otomatis saya pikir ini yang mejadi tingkat kesulitannya. Beruntung di SMA Negeri 6 Kota Tangerang jumlah peserta hari ini sih belum banyak. Masih dibawah 50 bukan pendaftar,” ucapnya.
Mereka panitia atau PPDB Banten kata Rina sudah dikasih masukan. Sebab Kota Tangerang menurutnya wilayah pertama di Banten yang menggunakan sistem PPDB secara online, jadi tingkat kesulitan menggunakan sistem seperti ini operatornya sudah mengantongi pengalaman.
“Mereka mungkin punya cara sendiri, tetapi kan akhirnya jadi seperti ini pelaksanaan PPDB 2017 jadi agak repot kita sebagai panitia. Sekarang masih seperti itu (server down, red) mudah mudahan tidak terlalu lama supaya calon siswa tervalidasi. Tapi untuk sinkronisasi validasinya itu agak lama mereka lagi ngebetulin jaringannya kali yaa,” kata Rina.
Sementa itu Aef Junaidi, Ketua Panitia PPDB Banten ketika dikonfirmasi menyebut sedang meninjau lokasi PPDB SMK di bilangan Serang. Ia belum mau berkomentar lantaran sedang fokus untuk menanggulangi masalah persiapan PPDB 2017.
“Saya sedang berada di sekolah dahulu mas di Serang nanti saya kabari kalau sudah agak senggang,” tandas Aef. (redaksi)