BANTEN,PenaMerdeka – Pasca pengelolaan SMK dan SMA Negeri dialihkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten sejak 2016 lalu, penggelontoran BOSDA dan BOS kerap mandek. Pada Maret 2018 ini dana pertiga bulan tersebut sudah dikucurkan Pemprov Banten.
“Alhamdulillah mas dana BOSDA dan BOS sudah turun. Sebelumnya kami sempat menalangi sejumlah kegiatan operasional sekolah dan siswa dari koperasi sekolah,” kata Hj. Endah Resmiati, Kepala SMK Negeri 3, Kota Tangerang dihubungi penamerdeka.com, Senin (26/3/2018).
Kalau BOSDA sudah turun beberapa hari lalu. Tetapi anggaran BOS nya baru hari ini sudah bisa dipergunakan sekolah.
“Kawan kawan guru sudah ada yang sempat mengambil. Dan untuk tenaga honor juga sudah masuk ke rekeningnya masing-masing,” ucap Endah terdengar sumringah.
Diakuinya bahwa semenjak pengelolaan SMA dan SMK ke Provinsi Banten 2016 lalu anggaran yang seharusnya diterima tepat waktu kerap mandek. Akhirnya kegiatan belajar mengajar jadi terhambat juga.
“Saya harapkan kedepan dana BOSDA dan BOS lancar. Karena saat Pak Wahidin Halim menjabat Walikota Tangerang bagus. Saya pernah mengalaminya,” tandas Endah.
Sementara Bambang, Wakepsek SMA Negeri 7, Kota Tangerang Selatan mengaku senang lantaran pihaknya sudah bisa menggunakan anggaran BOSDA dan BOS yang dikucurkan Pemprov Banten.
Pasalnya kata Bambang, di sekolah yang didirikan Agustus 2005 lalu itu banyak kegiatan sekolah menjadi terhambat ketika dana BOSDA atau BOS belum bisa dicairkan.
“Setelah dana ini cair kedepan Pemprov Banten di masa kepemimpinan Pak Wahidin Halim dan Andika Hazrumy sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten bisa tepat waktu mengucurkannya ke sekolah,” tandasnya.
Ahmad Apriandi (34) salah seorang tenaga honor di SMA Negeri Banten juga berharap kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten supaya bisa bekerja maksimal memikirkan nasib pegawai honor.
“Jangan telat seperti yang lalu lalu. Kami kan hanya tenaga honor yang mengandalkan pemasukan dari situ saja,” ucapnya berharap.
Seperti diketahui pada APBD tahun 2018 Pemprov Banten telah mengalokasikan BOSDA untuk SMA/SMK sebesar Rp400 miliar.
Diluar biaya tenaga honor yang anggarannya sudah dinaikan, menurut Wahidin Halim, Gubernur Banten, alokasi dana Bosda akan dipakai untuk menggratiskan biaya SMA/SMK sebesar Rp159,6 miliar.
“Anggaran itu diperuntukkan bagi 245.662 siswa, asumsinya masing-masing siswa memperoleh bantuan sebesar Rp650 ribu,” tandasnya. (deden)