Penanganan Warga Miskin Aras, Pemkot Tangerang: Tidak Seperti Makan Cabai

KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Soal nasib Keluarga Muhamad Arasy Arfin (45) dan Yulianti (50) warga miskin yang tinggal di Jalan Gempol, RT 01/02, Kunciran Induk, Kecamatan Pinang, disebutkan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang penanganannya mesti bertahap dan butuh proses panjang.

Seperti diberitakan sebelumnya pria yang akrab disapa Aras beserta keluarganya tinggal digubug berukuran 3×3 m2 di lahan milik Pengembang Alam Sutera sejak tahun 1975, hingga kini belum tersentuh program pemerintah, bahkan keenam anaknya pun tak mengenyam pendidikan.

M. Yusuf, Pjs Walikota Tangerang mengatakan, pihaknya sudah menangani permasalahan warga miskin yang berada di Kelurahan Kunciran Induk tersebut.

“Itu sudah ditangani, saya juga tidak paham, kan waktu kemarin juga sudah ditangan Camat Pinang, bahkan sampai ramai di koran-koran,” terang Yusuf, Minggu, (13/5/2018).

Dia melanjutkan, permasalahan yang menimpa keluarga tak mampu tersebut menurut Yusuf bukan hanya masalah ekonomi saja. Tetapi ada permasalahan kultur yang diyakini keluarga Aras yang tercatat sebagai warga miskin dan butuh pertolongan segera.

“Kan sudah diberdayain, tapi kira-kira orang itu mau atau tidak diberdayakan, sebab ada kultur disitu, ada budaya dan bukan hanya soal warga tak mampu yang ada disitu. Ini mungkin sulit untuk dipahami oleh teman-teman,” jelasnya.

Maka itu untuk penanganannya harus persuasif dan butuh proses yang panjang. Kita harus bertahap menanganinya.

“Permasalahan ini diselesaikan tidak seperti makan cabai, sekarang dimakan langsung terasa pedas, maka harus butuh proses,” ungkapnya.

Dirinya menambahkan, Pemerintah Kota Tangerang akan mendorong dan menyelesaikan permasalahan warga miskin di Kota Tangerang.

“Iya pasti dong, semua Pemerintah dimana-mana harus bisa mendorong permasalahan orang susah, orang tidak punya, pemerintahan manapun harus mendorong, tapi kembali lagi kepada budayanya, dia mau atau tidak,” tandas Yusuf. (aputra/hisyam)

Disarankan
Click To Comments