Duh! Jembatan Kaca dan Teletubbies Kota Tangerang Bikin Miris Warga
BAHKAN ANCAMAN KESELAMATAN DI JEMBATAN TELETUBBIES
KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Jembatan Teletubbies di Jalan TMP Taruna dan Jembatan Kaca yang menghubungkan antara wilayah Benteng Makasar, Sukarasa, Kecamatan Tangerang ke Jalan Dadang Suprapto, Gerendeng, Karawaci, Kota Tangerang meski ikonik tetapi mengantongi masalah.
Jembatan Kaca menurut sejumlah masyarakat sekitar disebut juga Jembatan Berendeng lantaran sebagai penghubung dua wilayah yang dilintasi aliran air terbesar di Tangerang yakni Sungai Cisadane.
Lokasinya pun sangat mudah dijangkau masyarakat karena berada di pusat Kota Tangerang.
Jembatan kaca bisa menjadi fasilitas pelipur jenuh masyarakat Tangerang di setiap akhir pekan atau sore hari. Sejumlah pedagang kuliner juga nampak berjejer di bibir sungai Cisadane baik yang berada di wilayah Sukarasa, Jalan Benteng Makasar dan wilayah Gerendeng, Pasar baru, Kecamatan Karawaci.
Sebelum menikmati suasana pemandangan dari atas, pengunjung harus menaiki jembatan terlebih dahulu. Kemudian baru bisa merasakan sensasi jembatan lapisan kaca yang terletak di sisi kanan dan kiri jembatan dengan masing-masing luas sekitar 7×2,5 m2.
Jadi, masyarakat bisa menikmati swafoto yang cukup menguji adrenalin. Bukan tanpa sebab, mata pengunjung bisa langsung menjorok ke bawah menatap permukaan aliran sungai Cisadane setinggi kurang lebih 5 meter dari atas lapisan kaca.
Hanya saja pantauan penamerdeka.com, lokasi jembatan terlihat kumuh karena ditemukan sejumlah tumpukan sampah. Fasilitas tempat sampah yang minim membuat pengunjung saat menikmati akhir pekan membuang kemasan botol plastik minuman dan makanan secara sembarangan.
“Tempat sampahnya (tong sampah,red) sedikit mas, ada satu yang saya lihat di bawah jembatan sudah penuh (terisi sampah),” kata Aldi (23) salah seorang pengunjung asal Karawaci yang mengaku kerap datang setiap akhir pekan.
Informasi yang berhasil dihimpun, pembangunan proyek jembatan ikonik di kota berjuluk akhlakul karimah itu mempunyai panjang 115 meter tampak terlihat kumuh.
Dilokasi tidak tampak larangan menjaga lingkungan dan petugas kebersihan untuk menyapu sampah pengunjung.
Dengan menghabiskan biaya untuk pembangunan puluhan miliar, diketahui jembatan kaca padahal dalam beberapa pemberitaan sudah berlabel ikon bagi Kota Tangerang.
Di sisi kanan kiri lapisan kaca jembatan atau flying deck dirancang dapat menampung 60 orang dengan rata-rata berat 80kg atau seberat 4,8 ton.
Hanya saja tidak tampak pengawasan jumlah pengunjung ketika berdiri di flyingdeck untuk berswafoto. Sehingga potensi mengancam keselamatan pengunjung jembatan kaca berendeng.
JEMBATAN TELETUBBIES
Sementara Jembatan Teletubbies di Jalan Taman Makam Pahlawan (TMP) Taruna, Kota Tangerang juga tak kalah unik.
Berada di tengah kota, persis bersebrangan dengan Stadion Benteng hingga menuju Alun-alun Kota Tangerang.
Yang sempat disoroti masyarakat adalah meskipun Kota Tangerang tercatat bukan daerah berbukit tetapi jika melintasi jembatan teletubbies, pengguna roda dua dan empat harus lebih dahulu menanjak dan langsung menuruni area lintasan jalan menukik.
Ada tiga (3) jembatan serupa yang dibangun oleh Pemkot Tangerang dengan biaya senilai Rp1,9 miliar dari APBD Tahun Anggaran 2019 tersebut.
Informasi yang berhasil dihimpun, selain menambah nilai estetika kota, jembatan sebelumnya yang sudah dibongkar telah berusia sekitar 50 tahun. Sehingga jembatan teletubbies disebutkan sebagai pengganti.
Jika masyarakat melintasi saat malam hari, di sepanjang jalan bibir sungai juga terdapat gemerlap lampu hias.
Sejumlah masyarakat menilai bahwa proses awal pembangunan tidak memperhatikan faktor keselamatan. Sebab, bukan saja saat proses menaiki jembatan saja yang beresiko.
Tetapi pengguna kendaraan seketika harus ekstra hati-hati saat menuruni ketinggian jembatan yang cukup curam. Dan hal ini sudah banyak dikeluhkan pengendara yang melintasi jembatan Teletubbies.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa kecelakaan yang terjadi di Jembatan Teletubbies menimpa sebuah truk dengan nomor polisi B 9071 ZJ beberapa waktu lalu.
“Saya gak tahu kalau jembatannya kayak gini (menanjak dan curam,red) mas,” ungkap Nasrudin sopir truk saat diwawancarai penamerdeka.com, Juli 2021 lalu.
Sementara Amsori (44) warga Neglasari Kota Tangerang harus waspada jika melintasi jembatan teletubbies. Pasalnya selain permukaan jalan menanjak tetapi kendaraan roda dua yang ditungganginya langsung turun dengan kedalaman yang lumayan curam.
“Gak beda dengan pengendara lain pasti tidak mempunyai waktu banyak untuk menengok ke arah kanan atau kiri karena langsung menukik turun. Jadi memang harus waspada,” tukasnya, Senin (10/1/2022).
Jadi kata Dia, sebaiknya Pemkot Tangerang ketika membangun sebuah proyek harus memikirkan keselamatan warga pengguna jalan.
“Pasalnya ada sejumlah pengguna jalan yang mengalami kecelakaan karena setelah naik pengendara juga harus turun curam kalau lewat jembatan teletubbies,” ungkapnya. (tim redaksi)