YANGON,PenaMerdeka – Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjuk koordinator kemanusiaan untuk Myanmar. PBB memilih Knut Ostby of Norway agar mengambil alih peran kemanusiaan di saat ketegangan yang berkembang dengan pemerintah Myanmar mengenai penanganan krisis bangsa Rohingya.
Pemilihan tempat sementara ini diperkirakan setelah Myanmar sudah memastikan untuk memblokir semua peningkatan dari posisi kepala PBB.
Pemimpin de facto Myanmar, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi sudah menyatakan bahwa koordinator kemanusiaan myanmar untuk kepada para diplomat dalam pertemuan pribadi bahwa dia frustrasi dengan keadaan PBB, khususnya pada kelompok hak asasi manusia.
Sekitar sebanyak 600 ribu Muslim Rohingya yang sudah melarikan diri ke Bangladesh dan setelah kekerasan etnis meletus di negara bagian Rakhine utara Myanmar pada akhir Agustus. Pemantau hak dan para pengungsi Rohingya menegaskan bahwa tentara dan kelompok radikal Buddha Rakhine sudah memaksa mereka untuk meninggalkan rumah mereka.
Penyelidik PBB sudah mewawancarai kaum Rohingya yang tinggal di kamp pengungsian di dekat Cox’s Bazar mengatakan mereka sudah mengumpulkan kesaksian yang menunjuk pada pola metodologis yang sangat konsisten, yaitu pembunuhan, penyiksaan, pemerkosaan dan pembakaran.
Tim pencari fakta, yang dipimpin langsung mantan jaksa agung Indonesia Marzuki Darusman, menyatakan jumlah korban tewas akibat tindakan militer Myanmar sesaat serangan gerilyawan Rohingya pada 25 Agustus tidak diketahui dengan pasti. Namun, jumlah tersebut dapat berubah menjadi sangat tinggi.
Myanmar sebuah negara yang mayoritas beragama Budha dengan minoritas Kristen dan untuk sangat Muslim kecil, berjuang untuk bangkit dari pemerintahan militer selama beberapa dekade.
Pemerintahan terpilih Suu Kyi yang demokratis sudah terlibat dalam dialog damai dengan anggota berbagai kelompok etnis bersenjata. Dan Norwegia sudah ditunjuk sebagai koordinator kemanusiaan untuk Myanmar. (riri/dbs)