Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Pemerintah RI pada Selasa (8/11) menggelar ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum 2016 untuk menegaskan soal Master Plan Konektivitas Asean. Disebutkan untuk merealisasikan hal itu membutuhkan investasi senilai US$ 3,3 triliun atau sekitar Rp 42.900 triliun selama 15 tahun ke depan.
Perlu diketahui bahwa acara itu merupakan rangkaian kegiatan pameran dan konferensi infrastruktur tahunan, yang menawarkan peluang investasi bagi para pemangku kepentingan serta memfasilitasi kemitraan baru yang dapat mempercepat agenda pembangunan infrastruktur nasional.
Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Infrastruktur dan Konstruksi, Erwin Aksa mengatakan, Wapres Jusuf Kalla (JK) akan membuka ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum yang merupakan rangkaian dari Indonesia Infrastructure Week 2016 yang akan berlangsung 9-11 November 2016 di Jakarta Convention Center (JCC).
ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum, sambungnya, dihadiri lebih dari 400 perwakilan pemerintah Indonesia dan negara-negara ASEAN, termasuk investor dan penyedia solusi bidang infrastruktur baik dari pemerintah maupun swasta dari negara-negara Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
“Acara ini akan fokus pada agenda infrastruktur 5 tahun Indonesia sebesar US$ 450 miliar serta Master Plan ASEAN Connectivity senilai US$ 3,3 triliun selama 15 tahun ke depan,” jelas Erwin.
Kepala Kadin Rosan P. Roeslani mengatakan beberapa proyek diantaranya telah dipaparkan dalam ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum, yakni kapal laut RoRo rute bitung ke Dafvai, dafam, pelabuhan Kuala Tanjung, percepatan tiga proyek pembangkit listrik 35GW, Soekarno Hatta railway, Jakarta Surabaya high speed train (HST), jalan tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang, Kertajati Airport, jalan tol Jogjakarta-Bawen, serta Laos road asean number3.
“Diantara proyek-proyek itu, 90%–95% nya merupakan proyek infrastruktur tanah air,” katanya Senin (8/11) usai acara ASEAN G2B Investment Forum
Dia menegasakan acara ini merupakan salah satu bentuk dukungan Kadin terhadap program infrastruktur, mengingat hingga kini kebutuhan infrastruktur butuh pendanaan US$ 439 miliar atau Rp 5.500 triliun dan hanya 30% disediakan APBN dan APBD.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, konektivitas ASEAN sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, membangun integrasi, dan lainnya.
“Forum ini adalah langkah masyarakat yang adil dan supaya bermanfaat menghubungkan satu negara dengan negara lain. Indonesia sebagai salah satu negara besar berperan penting untuk membawa kesejahteraan masyarakat lewat konektivitas ASEAN,” Bambang menandaskan. (yuyu/dbs)