Mahathir Dukung Massa ‘Bersih 5.0’ Soal Desakan PM Malaysia Mundur

PenaMerdeka – Rakyat Malaysia mendesak mundur Perdana Menteri Nazib Razak dari jabatannya, pasalnya karena dianggap tidak jujur dalam skandal 1MDB (1Malaysia Development Berhad). Puluhan ribu rakyat Malaysia berkumpul ditengah Kota Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (19/11) kemarin.

Massa mengawali aksi dengan long march ke Menara Kembar Petronas. Sebenarnya massa yang ber-dress code kuning tersebut juga menginisialkan barisan ‘Bersih 5.0’ hendak memusatkan barisannya di Independence Square atau Dataran Merdeka.

Namun, polisi menjaga ketat area tersebut dan menghalau massa agar tidak masuk ke kawasan itu. Puluhan ribu orang dari berbagai penjuru Malaysia tersebut lantas berjalan ke Petronas.

Tak ayal adanya aksi tersebut membuat lalu lintas di ibu kota terganggu karena jalan dipadati massa aksi.

Dibakabarkan politisi senior yang kini berusia 91 tahun yakni Mahathir Mohamad yang juga pernah tercatat sebagai PM Malaysia andil dalam aksi massa ‘Bersih 5.0’.

Dalam orasinya Mahathir meneriakan kata semangat kepada para demonstran. Mahathir diberi panggung dan podium khusus dalam aksi tuntutan mundur tersebut.

“Biarkan dia (Najib, Red) datang dan menangkap kita,” tegas politikus oposisi pemerintahan Najib itu.

Namun, lanjut Mahatir, semua akan tetap berdiri di sini demi para pemimpin yang ditangkap dan ditahan karena alasan yang tidak jelas.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah massa dalam unjuk rasa damai jauh lebih sedikit.

Seperti diketahui, Polisi telah melaporkan bahwa ‘Bersih 5.0’ diikuti sekitar 15 ribu orang. Namun, sejumlah media menyebutkan angka yang lebih besar, yaitu 40 ribu orang. Padahal, Bersih 4.0 diikuti 200 ribu orang.

Sebelum aksi massa pada Jumat malam (18/11), polisi sudah menangkap sejumlah tokoh yang dianggap mengancam kedaulatan Negara Malaysia seperti Maria Chin yang juga chairwoman gerakan Bersih.

Dia dibawa ke kantor polisi dan ditahan untuk keperluan penyelidikan. Pada waktu bersamaan, polisi menangkap tokoh-tokoh Bersih yang lain.

Maria dan tokoh oposisi lainnya ditahan karena melanggar Security Offences (Special Measures) Act alias Sosma. Berdasar aturan itu, polisi berhak menahan tersangka tanpa melalui proses pengadilan. Mereka juga bisa ditahan dalam batas waktu yang tak terhingga.

Wakil PM Ahmad Zahid Hamidi menyatakan, penangkapan berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Sebab, Bersih 5.0 bertentangan dengan hukum.

“Melawan pemerintah yang sedang berkuasa dan berusaha menggulingkannya melalui aksi jalanan seperti ini melanggar hukum,” tuturnya.

Kemarin PBB dan Amnesti Internasional (AI) mengecam Malaysia karena penangkapan dan penahanan tanpa alasan yang jelas.

“Undang-undang tidak seharusnya dijadikan sebagai senjata untuk membungkam suara rakyat. Bebaskan segera Maria Chin dan teman-temannya,” tuntut Laurent Meillan, perwakilan Komisi HAM PBB Asia Tenggara. (herman/dbs)

Click To Comments