KOTA TANGERANG,PenaMerdeka – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menyoroti pembangunan Stadion Gelora Tangerang Ayo yang hingga kini belum jelas. Stadion yang bakal jadi venue kebanggan warga itu disebut harusnya sudah matang, perencanaan lemah hingga jangan menjadi dagelan.
Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo menyebutkan, ketika kota berjuluk seribu industri menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Banten VI yang diperkirakan bakal berlangsung pada Oktober 2022 mendatang itu seharusnya dipersiapankan dengan matang.
“Kan kita jadi tuan rumah tahun depan, harusnya dipersiapankan dengan matang. Jangan sampai ketika sudah menjadi tuan rumah belum siap. Jadi kita minta ke Pemerintah Kota Tangerang untuk mempersiapkan lebih matang lagi,” ujarnya saat ditemui penamerdeka.com, Kamis (27/5/2021).
Gatot menuturkan, perencanaan stadion itu pun sudah dari jauh-jauh hari, sebab Pemerintah Kota Tangerang menjadikan program proyek multiyears atau proyek yang tak bisa dirampungkan dalam setahun di rencana penganggaran. Namun, ketika dihantam covid-19 ada penyesuaian.
“Sebenarnya mah perencanaan dari tahun sebelumnya dari tahun 2018 ada program itu. Cuma kan pas covid-19 datang ada penyesuaian. Enggak usah kita desak mereka pasti ngejar sendiri kan, karena tahun 2022 jadi tuan rumah pasti mereka akan kejar,” katanya.
PERENCANAAN LEMAH
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang, Tasril Jamal menyatakan, perencanaan pembangunan tersebut lemah. Pasalnya lahan yang sampai saat ini belum selesai sebaiknya diselesaikan terlebih dahulu jangan sampai pembangunan amburadul.
“Win-win Solution dulu lah sediakan lahannya dulu seperti apa itu dulu yang dikejar. Itu dulu yang diselesaikan. Ngapain bangun stadion kalo perencanaan lahannya belum jelas. Artinya pembangunan stadion ini lemah dan studi kelayakannya lemah,” tegasnya.
“Jadi saya lihat Wali Kota Tangerang (Arief R Wismansyah) sudah tidak fokus, jadi harus konsen lah. Jangan jadi dagelan pembangunan stadion ini,” lanjutnya secara terpisah.
Tasril menjelaskan, pembangunan stadion yang digadang-gadang bakal menjadi kebanggaan warga itu, tergantung melihat dari Pemerintah Kota Tangerang. Apakah mau dijadikan ikonik sepanjang massa, atau hanya kebutuhan egois ketika menjadi tuan rumah Porprov Banten VI.
“Nah tergantung eksekutif maunya seperti apa sekarang. Apakah hanya mau mementingkan ego sebagai tuan rumah, atau menjadikan stadion ini ikonik kota ini sepanjang massa seperti kota-kota lain,” tuturnya.
Namun, Tasril menyarankan apabila pembangunan stadion itu tidak selesai tahun ini untuk bekerja sama dengan daerah lain seperti Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan.
Hal itu sebagai penyediaan venue beberapa cabang olahraga yang belum dipunyai Kota Tangerang.
“Lebih baik kerja sama dengan daerah lain untuk pelaksanaan Porprov ini. Kan tidak ada salahnya jangan mementingkan ego sebagai tuan rumah. Kan bisa juga kerja sama dengan swasta untuk penyediaan venue,” sarannya.
Tasril menambahkan, terkait Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Angkasa Pura II, Kementerian BUMN, Badan Pertanahan Negara dan Pemerintah Kota Tangerang untuk melakukan mediasi adalah langkah yang tepat.
“Minta bantuan dengan KPK untuk mediasi langkah yang tepat dari pada berkepanjangan terkait masalah lahan. Stadion tingkat urgensinya tahun ini saya rasa belum. Dinas terkait juga harusnya mematangkan, jangan di detik ini juga permasalahan lahan belum selesai,” tukasnya.
Seperti diketahui, Kota Tangerang sendiri ditunjuk sebagai tuan rumah Porprov VI Banten 2022. Tuan rumah pun diwajibkan mempersiapkan semua kebutuhan dalam pelaksanaan pesta olahraga se-Banten itu.
Sebelumnya, venue sepak bola yang digadang-gadang juga lebih mewah dari Stadion Sport Centre di Kabupaten Tangerang ini akan dibangun di Selapajang, Neglasari pada 2019 lalu.
Namun, rencana itu urung terlaksana lantaran belum mendapat persetujuan dari sang pemilik lahan PT Angkasa Pura II (AP II).
Kemudian, di 2020 lokasi rencana pembangunan Stadion Tangerang Ayo pindah ke Batusari, Batuceper. Kendati demikian, rupanya pembangunan stadion yang rencananya dengan kapasitas 30 ribu penonton ini kembali urung terlaksana di lokasi tersebut. (hisyam)