HALO Pak Ben-Pi! Tangsel Disalip Kota Tangerang Soal Proyek PSEL

PSEL TANGSEL DALAM OBC KEMENKO MARVES

KOTA TANGSEL,PenaMerdeka – Meskipun sempat tersendat Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang lebih terdepan terkait progres pengelolaan teknologi Pengolahan Sampah Energi Listrik (PSEL). 

Diketahui, proyek perjanjian kerja sama pembangunan dan pengoperasian fasilitas pengolahan sampah terpadu dengan ramah lingkungan itu, Pemkot Tangerang berhasil menggandeng PT Oligo Infra Swarna Nusantara. 

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengaku meskipun telah memiliki TPA Rawa Kucing di Kecamatan Neglasari mempunyai keterbatasan lahan sebagai titik akhir pengelolaan sampah. Sebab, volume sampah di Kota Tangerang sudah mencapai 1.500 ton dalam perhari.  

“Pemkot sangat mengharapkan adanya proses pengolahan sampah (PSEL) yang menggunakan teknologi,” sambung wali kota saat penandatanganan yang dihadiri Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Panjaitan di kantor Kemenko Marves, Jakarta, Rabu (9/3/2022) lalu.

PROGRES PROYEK PSEL TANGSEL

Informasi yang berhasil dihimpun tim redaksi penamerdeka.com, proyek teknologi pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) atau pengolahan sampah energi listrik (PSEL) Kota Tangsel disebutkan dalam tahap business case bersama Kementerian Maritim dan Investasi (Marves).

Rencana pembangunan PSEL di Kota Tangsel juga diketahui ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 35 Tahun 2018. 

Adapun nilai investasinya mencapai Rp1,8 triliun denhan asistensi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Kemudian syarat proyeksi berdiri proyek PSEL harus berisir di atas lahan seluas lima (5) hektar.

Namun demikian proyek PSEL sumber energi alternatif itu bisa dipastikan masih dikalkulasi pada outline business case (OBC). 

Seperti doberitakan penamerdeka.com, diluar persoalan proyek PSEL, sejumlah persoalan sampah di Kota Tangsel dikabarkan belum terurai. 

Yakni masih terkait persoalan lama, sejumlah warga di perbatasan wilayah Pondok Aren Kota Tangsel dengan Kota Tangerang membuang sampah secara sengaja ke median Jalan Raden Fatah kawasan Pasar Lembang, Ciledug.

img 20220308 wa0029
Oknum warga yang terciduk petugas DLH Tangsel.

Sebelumnya, Tata Direja, Korwil Pondok Aren untuk Penanganan Sampah pada DLH Kota Tangsel mengatakan, warga yang membuang sampah merupakan pelanggan tetap penjual sayur mayur di Pasar Lembang.

Mereka membeli sayur mayur untuk keperluan berdagang. Setelah kebutuhan sayur mayur diolah dan sisanya menjadi sampah dibawa kembali oleh mereka ke Pasar Lembang, Kecamatan Ciledug. 

“Setelah beli di pasar Lembang, kalau sudah diolah sampahnya yang sudah dibungkus keesokannya saat mau belanja dibawa lagi ke pasar Lembang,” ucap Tata kepada penamerdeka.com beberapa waktu lalu.

PROYEK BUANG SAMPAH KE TPA CILOWONG DAN TPA NAMBO

Untuk mengirangi beban volume sampah ke TPA Cilowong, Serpong, sekarang ini, Pemkot Tangsel bakal menggelar kembali program angkut sampah ke TPA Cilowong, Serang, Banten. 

Lalu ada juga proyek pengangkutan sampah ke TPA Nambo, Bogor, Jawa Barat. Total biaya kedua proyek pengangkutan sampah itu sebesar Rp55 miliar yang diambil pada Tahun Anggaran (TA) 2022.

images 2022 03 12t162510.479
Saat sampah di TPA Cipeucang longsor di Sungai Cisadane.

Dikutip dari LPSE Kota Tangsel, masing-masing Rp41miliar untuk pengangkutan sampah ke TPA Cilowong dan Rp14 miliar ke TPA Lulut Nambo di Kabupaten Bogor.

Dengan tambahan anggaran Rp55 miliar pada tahun 2022 ini, artinya Pemkot Tangsel telah menghabiskan dana senilai Rp73 miliar pada dua tahun berturut-turut ini. 

Sebab, pada 2021 lalu, dalam proyek yang sama, daerah pemekaran asal Kabupaten Tangerang ini menghabiskan anggaran senilai Rp18 miliar untuk mengangkut sampah ke TPA Cilowong. (red/tim)

Disarankan
Click To Comments