Pilkada Lebak Iti Butuh Pesaing? Pengamat: Parpol Pragmatis
KABUPATEN LEBAK,PenaMerdeka – Pilkada serentak 2018 di Provinsi Banten diikuti empat kabupaten/kota. Hanya Kota Serang yang dinilai dinamis. Penyelenggaraan di Lebak, kata pengamat disebut sepi peminat bahkan proses demokrasi sudah mati, potensi tidak ada calon lantaran parpol pragmatis.
Kondisi ini diberitakan sebelumnya mirip dengan Pilkada di Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. Parpol sungkan mencalonkan kader internalnya. Lebih cenderung merapat ke incumbent atau petahana.
Pengamat Politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Anis Fuad mengatakan, kejadian seperti itu menjadi resiko Demokrasi dan selolah diperbolehkan. Padahal, menurut dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) ini menegaskan, petahana sedang menunggu tokoh yang menjadi pesaingnya di Pilkada Lebak 2018. Tetapi lantaran Parpol pragmatis tidak juga mencalonkan kadernya.
Ia melanjutan, kendati juga saat ini sudah mendekati masa tahapan pendaftaran pasangan calon di Komisi Pemilihan Umun (KPU) pada Januari 2018. Matinya demokrasi di daerah berarti gagalnya manifestasi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang seharusnya dikoordinir oleh pemerintah.
“Menunggu orang yang berani bersaing, ternyata sulit. Ya bagaimana lagi, tidak bisa menyalahkan petahana. Petahana Iti Jayabaya juga butuh pesaing, walaupun nanti misal pesaing dibuat sendiri (calon boneka,red). Seolah-olah ada. Ya itu resiko demokrasi yang ujungnya menjadi tidak demokratis,” kata Fuad kepada PenaMerdeka.com, Selasa (2/1/2018).
Peristiwa politik ini harus disikapi oleh pucuk pimpinan parpol agar kualitas demokrasi di wilayah pertanian itu dapat diatasi. Tetapi bukan hanya Kabupaten Lebak, kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Banten pun hampir sama. Biaya politik pencalonan memang besar tetapi dengan sikap parpol pragmatis semakin menenggelamkan para calon lain.
Untuk menyikapi masalah tersebut, Anis Fuad meminta kepada Parpol untuk memperhatikan pola kaderisasi dan mengembalikan nilai idealisme kepartaian.
“Itu tanggung jawab parpol. Jika tidak ada sama sekali calon untuk menyaingi Iti, kinerja dan kaderisasi Parpol di Lebak sedang mandek jika tidak mau disebut mati,” katanya menegaskan.
Solusinya tandas Anis adalah, kaderisasi partai dihidupkan lagi. Sikap parpol pragmatis dihindari dahulu dan lebih mengedepankan idealisme. (tim/redaksi)