PGRI Sebut Pendidikan Karakter Mendesak, Mendikbud : Sabtu Minggu Libur

Muhadjir Efendi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait Full Day School atau kebijakan sekolah sehari masih mempelajari legal rencana tersebut. Persatuan Guru Republik Indonesia menilai pendidikan karakter penting dan sangan mendesak.

Rencananya kedepan ketika program Full Day School berjalan Kemendikbud akan menambah libur satu hari, berarti dalam sepekan ada dua hari jatah libur, yakni Sabtu dan Minggu.

“Masih dipelajari aspek legalnya terlebih dahulu. Untuk pertimbangannya, nanti kalau sudah diperpanjang waktu belajarnya maka kompensasinya pada setiap Sabtu jadi hari libur,” ujar Mendikbud seperti dikutip Antara usai di Kantor PGRI di Jakarta, Kamis (8/9).

Dia menjelaskan, nantinya para murid akan mendapatkan tambahan pendidikan karakter jika sekolah sehari penuh. Pendidikan karakter yang dimaksud semacam pendamping kurikuler.

“Nanti kalau wacana pendidikan seperti ini mendapat persetujuan, maka hari Sabtu bisa menjadi hari keluarga. Dengan tambahan libur, maka diharapkan juga berdampak pada pariwisata domestik yang semakin meningkat karena keluarga banyak yang berekreasi,” ucapnya menegaskan.

Wacana sekolah sehari penuh sempat menjadi perbincangan di kalangan masyarakat. Pasalnya, masyarakat banyak menolak wacana tersebut karena dinilai membebankan anak ketika setiap hari harus ditambah lagi jam belajarnya.

“Pendidikan karakter itu hasilnya tidak bisa dipanen dalam waktu singkat, tetapi dalam jangka panjang. Karena Kita menginginkan anak-anak kita pada 2045 menjadi anak-anak yang tangguh seperti yang di ucapkan Presiden Jokowi, tahan banting, standar moral yang kuat dan bisa berdiri tegak dengan bangsa lain,” harapnya.

Menurutnya pendidikan karakter harus mendominasi di pendidikan dasar. Dikarenakan tingkat SD itu pendidikan karakter dan budi pekerti itu proporsinya 70 persen dan untuk tingkat SMP sebanyak 60 persen.

“Ada tiga aspek penting dalam pendidikan karakter tersebut, yakni etika, estetika dan kinestetika. Semua itu diajarkan oleh guru mulai dari guru budi pekerti, guru seni dan olahraga,”tambahnya

Sementara itu Plt. Ketua Umum PGRI (PGRI), Unifah Rosyidi menegaskan, pendidikan karakter mendesak untuk dilakukan.

Pasalnya kata Unifah Rosyidi, pendidikan karakter perlu dan mendesak untuk diterapkan. Karena Pendidikan karakter menjadi salahsatu syarat yang dapat mengembangkan potensi anak seperti yang dilakukan di negara lain.

“Saya juga meminta agar pendidikan karakter tidak diseragamkan antara satu daerah dengan daerah lainnya,” pungkasnya. (herman/dbs)

Disarankan
Click To Comments